Jakarta adalah ibukota negara di Indonesia dan yang juga memiliki pusat budaya politik dan ekonomi, didirikan pada abad ke-14. Ibukota ini dikenal memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Tempat ini dikenal memiliki beberapa akar sejarah yang paling terkenal dan juga dianggap sebagai pusat pembangunan Indonesia. Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yakni Bandara Soekarno��‚��€œHatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta tiga pelabuhan laut di Tanjung Priok, Sunda Kelapa, dan Ancol. Saya cukup kewalahan ketika saya menginjakkan kaki di sini karena lalu lintas yang tak terkendali dan kecepatan lampu lalu lintas yang ekstrem di dalam kota. Namun, begitu anda memutuskan untuk mengabaikan eksterior yang sibuk ini dan mengunjungi kota lebih dalam, anda akan menyadari bahwa Jakarta jauh lebih dari sekadar pusat metropolitan.
Satu hal yang saya sadari ketika menjelajahi kota ini adalah bahwa Jakarta merupakan kota yang penuh dengan kontras yang menarik yang tidak hanya ultra modern tetapi juga memiliki percampuran tradisional pada saat yang sama. Setelah berbicara dengan beberapa warga lokal di sini, saya mengetahui bahwa sebagian besar penduduk adalah berbudaya Belanda, Tionghoa, Islam, Melayu dan beberapa Asia Tenggara. Bangunan-bangunan yang masih berdiri tegak hari ini dulunya dibangun oleh Belanda dan dikenal sebagai bangunan yang sangat penting bagi orang-orang yang tinggal di sini. Saya juga mengunjungi salah satu pelabuhan di dalam kota yaitu pelabuhan Tanjung Priok yang sibuk dengan aktivitasnya. Selama anda tinggal di Jakarta, pastikan untuk mengunjungi Alun-Alun Merdeka, Taman Mini Indonesia, dan Jin De Yuan. Setelah mengunjungi beberapa landmark paling penting di Jakarta, saya memutuskan sudah waktunya bagi saya untuk mengunjungi kota tujuan berikutnya yaitu Kota Pahlawan Surabaya.
Saya sedang mengeksplorasi opsi perjalanan saya dan menyadari bahwa berwisata dengan Bus tidak hanya terjangkau tetapi juga cukup aman dan nyaman. Menurut situs�redbus, hanya ada 2 Operator Bus Eksekutif yang beroperasi antara Ibukota Jakarta dan Kota Pahlawan Surabaya. Pahala Kencana adalah satu-satunya operator bus mewah di rute ini. Sedangkan Kramat Djati Jakarta, yang merupakan operator bus eksekutif, memiliki sekitar 5 bus yang beroperasi sepanjang hari. Sebagian besar bus ini melakukan perjalanan pada sore hari dengan bus pertama yang berangkat pada pukul 13.30 siang dan yang terakhir pada pukul 15.30 sore. Perjalanan yang dihabiskan akan memakan waktu yaitu sekitar 18 hingga 19 jam dan anda akan berada di Surabaya keesokan paginya pada pukul 08.00 atau 09.00 pagi. Namun, ini tergantung pada lalu lintas yang anda temui. Biaya satu tiket dengan Operator ini merogoh kocek sekitar Rp 265.000,-. Po Mawar adalah Operator Bus Eksekutif lainnya dengan dua bus yang beroperasi sepanjang hari. Bus yang pertama meninggalkan kota pada pukul 15.00 sore dan yang lainnya pada pukul 17.00 sore. Tiket dengan Operator ini akan dikenakan biaya sekitar Rp 240.000,-. Karena saya pernah bepergian dengan Operator ini dan cukup senang dengan pengalaman itu, saya dengan yakin memilih dan memesan tiket saya dengan mereka. Bagi anda yang mencari kemewahan dalam perjalanan anda, Pahala Kencana akan menjadi pilihan terbaik. Operator bus ini memiliki sekitar 8 hingga 9 bus yang beroperasi di sepanjang hari dengan biaya yang merogoh kocek mulai dari Rp 300.000,-. Biaya yang lumayan besar ini dapat dikompensasikan dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan Operator. Kursi yang disediakan cukup luas dan nyaman memastikan tidur yang nyenyak bagi anda di malam hari selama perjalanan berlangsung.