Bagi Anda yang pernah ke Malaysia, nama Vincci tentulah tidak asing lagi, terlebih kaum hawa. Pulang dari Malaysia tanpa membawa Vincci sama halnya kembali dari Medan tak membawa bika ambon.
Bedanya Vincci bukan makanan, melainkan produk fashion wanita: sepatu, sandal, jam tangan, perhiasan, kacamata dll.�
Entah kenapa, turis dari Indonesia hobi sekali membeli produk Vincci ketika melawat ke negeri jiran tersebut. Saya beberapa kali di Kuala Lumpur bertemu dengan banyak pembeli produk Vincci dari
Indonesia di outlet-outlet Vincci dan "sodara"nya, Padini , baik di di Sungei Wang Plaza, Fahrenheit 88, Pavilion Mall yang mewah maupun di Surya KLCC. Begitu juga ketika di Prangin Mall, Mega
Mall maupun di Queensbay Penang . Ketahuan dari penampilan maupun obrolannya. Dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan lain-lain.�
Dari 10 pengunjung, mungkin separuhnya adalah orang dari Indonesia. Mulai dari gadis remaja, ibu muda sampai rombongan USA: Usia Setengah Abad. Kadang-kadang terdengar dialog soal cocok-cocokan
saat mencoba sepatu di depan kaca. Seorang ibu ibu bersama rombongan USA bahkan jumpa dua kali, sehari sebelumnya di Sunge Wang, esoknya di Surya KLCC. "Maunya dapatlah Awak sepatu macam yang
semalam itu, nyesal kali gak kuambil semalam," kata seorang ibu kepada temannya.� "Pulaknya kau banyak milih, diambil oranglah.." sergah kawannya. Rupanya mereka rombongan turis dari Tanjung
Sari Medan.
Merek sepatu sandal Vincci memang digilai turis wanita dari negeri kita. Selain disainnya yang bagus, harganya terjangkau ditopang kualitas yang memadai. Meski tidak mahal mahal amat (antara
300an ribu -500an ribu rupiah per buah) tapi karena produk Malaysia, menjadi kebanggaan dan kebahagiaan sendiri bagi yang membelinya sebagai oleh oleh kembali ke Indonesia. Tak heran jika turis
Indonesia umumnya membelinya lebih dari dua. Mulai dari flat shoes, sandal , wedges sampai yang high heels.��
Yang menyenangkan adalah saat digelar diskon. Outlet Vincci maupun Padini di KL lumayan sering menggelar diskon untuk beberapa produk tertentu. Potongan harganya mulai dari 20% sampai� 50%.�
Kalau di outlet Vincci Sungei Wang, untuk flat shoes dan sandal biasanya yang didiskon sampai 50 persen di sudut kiri dari pintu masuk. Sering
rebut-rebutan siapa cepat dia dapat. Ya, siapa juga yang tidak tertarik membeli barang yang tadinya 500 ribu kini cuma 250 ribu rupiah? Di Surya KLCC dan Pavillion bukan hanya sandal dan sepatu
yang dijual di outlet melainkan juga jam tangan, kacamata, kalung, cincin, dan aneka perhiasan. Dengan kartu kredit tertentu, outlet Padini di Pavillion memberikan tambahan diskon. Saya dapat
info,� program diskon sampai 50 persen biasanya hanya ada pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu.�
Nah, melihat besarnya animo turis terutama dari Indonesia, saya sejenak mikir, kapan ya negeri kita bisa punya sepatu sandal� seperti Vincci yang digilai oleh turis asing. Bukan hanya
mengekspor TKI. Duh!... (diur)